Widget HTML #1

pagar klasik besi tempa

model pagar besi tempa sederhana

Memilih model pagar besi tempa sederhana ternyata tidak bisa sembarangan. Ada pemahaman, desain, pengerjaan dan keahlian yang dibutuhkan.

Model Pagar Besi Tempa Sederhana: Bagaimana Cara Memilih yang Tepat?

Besi tempa adalah jenis baja yang dibuat melalui proses penempaan atau pemukulan dengan menggunakan tenaga mekanis. Proses ini membuatnya menjadi lebih padat sehingga sering digunakan seperti model pagar besi tempa sederhana.
Besi tempa memiliki kekuatan yang tinggi, ketangguhan yang baik, dan sifat-sifat mekanis yang unggul. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan yang tinggi, seperti konstruksi bangunan, jembatan, kapal, alat berat, dan lainnya.

Namun kini juga digunakan sebagai berbagai elemen arsitektural yang akhirnya memberikan kesan dan tampilan yang berbeda pada desain keseluruhan. Misalnya pagar rumah, railing tangga, berbagai jenis furniture hunian, dan barang hiasan interior.

Ragam Model Pagar Besi Tempa Sederhana

Meski disebut sederhana, namun ragamnya tetap banyak. Hanya saja tidak terlalu memiliki banyak detail hiasan atau kerumitan tinggi. Desain tentunya akan disesuaikan dengan desain rumah atau propertinya agar tetap terlihat sesuai dan satu tema. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. Model Pagar Tunggal

Ciri khas model ini adalah terdiri dari satu baris besi tempa dengan pola yang sederhana. Tiang-tiang vertikal berfungsi sebagai penyangga untuk panel horizontal. Bentuk panel horizontal bisa lurus atau bergelombang, tergantung desainnya.

Pada pagar model ini, biasanya tiang vertikal yang menjadi bagian yang ditonjolkan. Sehingga garis horizontal hanya seperlunya saja. Kadang ini memberikan ilusi pagar yang tinggi namun sempit atau kurus. Itu sebabnya garis horizontal-nya ditempatkan di atas, bawah, dan tengah tanpa terlalu menonjol.

2. Model Pagar Bergaris

Desain model ini biasanya mempunyai aksen barisan besi tempa yang horizontal yang jumlahnya cukup banyak. Terkadang juga divariasikan secara diagonal sehingga menampilkan variasi arah besi dan memberikan tampilan modern. Jarak antar garis pun terbilang lebih rapat.

Pada desain seperti ini, kesan yang ditampilkan seolah pagarnya lebar. Ini terpengaruh oleh garis horizontal yang tampil menonjol. Biasanya sering divariasikan dengan garis vertikal untuk mengimbangi atau malah dibuat diagonal sekalian agar membuat kesan berbeda.

3. Model Pagar Variasi Panel

Model desain seperti ini biasanya menampilkan variasi antara bentuk garis, baik vertikal atau horizontal, dengan panel besi. Hingga terkesan menutupi pandangan, walaupun bisa saja dibuat artistik tergantung desainnya. Jadi tampilannya memberikan kesan lebih kokoh dan agak privasi.

Agar panelnya tidak tampil terlalu kuat, biasanya pada panel akan diberikan ornamen yang sesuai dengan desain pagarnya. Tujuannya adalah untuk melembutkan tampilannya meskipun tetap terkesan kokoh dan tertutup.

4. Model Puncak Runcing

Ciri khas model ini adalah tiang-tiang vertikal yang tampilannya seperti menembus garis horizontalnya. Jadinya seperti pagar besi model tombak berhias. Biasanya ujung runcingnya dibuat artistik sehingga penampilannya jadi lebih estetik. Walaupun memberi kesan tajam dan sebagai penjaga.

Biasanya model ini digunakan pada desain klasik. Di mana bagian tiang vertikalnya diberikan motif atau diberi tambahan ornamen. Sedangkan ujung runcingnya memberikan kesan tajam dan tidak dapat ditembus. Bahkan ada yang berfungsi seolah menutup bagian atas pagar atau pintu gerbang.

5. Model Panel Tertutup

Walaupun agak jarang tapi tetap ada pagar yang menerapkan desain panel tertutup. Sehingga pagarnya terlihat menutupi rumah dari pandangan orang lain. Desainnya memang jadi sederhana karena yang dominan adalah panel tertutup.

Desain besi tempanya dibuat seperti pigura yang mengelilingi panel. Kemudian panelnya diberikan ornamen agar melembutkan kesan padat tertutup tersebut. Biasanya model ini sering dipakai pada pintu gerbang dan pagar keliling yang tidak terlalu lebar.

6. Model Variasi Bahan

Pada beberapa tema desain tertentu, pagar besi tempa sering divariasikan dengan bahan lain seperti kayu. Desain ini biasanya digunakan pada desain natural yang menampilkan finishing kayu. Misalnya rumah tipe ‘country.’ Besi tempa yang digunakan biasanya sederhana, tidak banyak detail karena menonjolkan kayu.
Kayunya bisa berbentuk seperti papan, atau bahkan juga bulat seperti batang pohon. Besi tempanya seolah menembus kayu atau dibuat desain seperti pigura yang mengelilingi kayu tersebut. Sangat cocok untuk desain hunian atau bangunan yang banyak menggunakan bahan alam seperti kayu dan batu alam.

7. Model Desain dengan Tembok

Terkadang ada desain pagar yang menjadikan bagian-bagian tembok pagar sebagai elemen dekorasinya. Sehingga desain pagar terlihat seolah selang seling dengan desain temboknya. Ini memberikan kesan bahwa pagar bata tersebut merupakan satu kesatuan desain dengan pagarnya.
Namun biasanya model seperti ini digunakan pada pagar yang lebarnya tidak terlalu luas. Sehingga memberikan kesan menyatu. Untuk pagar yang lebar, biasanya tembok hanya dibuat sebagai tumpuan atau penguat di kiri dan kanan bagian pagar.

Cara Menentukan Desain Pagar yang Tepat

Dengan banyaknya variasi model yang bisa dibuat, bagaimana caranya Anda bisa memilih atau menentukan desain pagar yang tepat? Ternyata cukup banyak yang harus dipertimbangkan sebelum bisa menemukan desain yang paling sesuai. Karena itu pertimbangkanlah beberapa hal berikut ini:

1. Menyesuaikan Desain Keseluruhan

Sebagai elemen luar yang terlihat lebih dulu, desain pagar harus disesuaikan dengan desain hunian atau lokasi tempatnya dipasang. Tema desain yang digunakan pada hunian harus sesuai dengan desain pada pagar. Dengan begitu seluruhnya terlihat harmonis dengan tema yang sama.

2. Memperhatikan Ukuran

Lebar pagar akan mempengaruhi bentuk desain atau ornamen yang akan digunakan. Lebar yang terbatas mungkin tidak bisa menggunakan desain yang rumit karena akan terlihat terlalu berat. Jadi ukuran lebar pagar harus diperhitungkan agar tampilannya seimbang.

3. Menyusun Pembagian Pagar

Makin lebar pagar yang akan dibuat maka perlu dipikirkan pembagiannya. Karena harus diberi penguat seperti dinding bata atau kolom kayu atau variasi lainnya. Karena bentangan yang terlalu lebar akan mempengaruhi kekokohan strukturnya.
Itu sebabnya pagar biasanya terbagi menjadi beberapa bagian berselingan dengan tembok. Ada yang ‘mati’ dan ada yang bisa dibuka (pintu gerbang). Setiap bagian perlu desain tersendiri. Jadi pikirkan detail ornamen dan desain yang dibuat agar tidak terkesan terpotong.

4. Penggunaan Warna

Masalah ini seringkali jadi persoalan, khususnya jika warnanya tidak sesuai dengan tema desain keseluruhan. Desain yang sederhana seringkali hanya menggunakan satu warna dengan variasi warna lain sebagai detail. Misalnya pagar hitam dengan sentuhan warna emas di beberapa bagian kecil ornamen.
Hindarilah penggunaan terlalu banyak warna pada pagar yang kemudian akan memberikan kesan ‘bertabrakan’ dengan desain hunian keseluruhan. Karena warna dinding hunian akan jadi kontras dengan warna pagarnya. Jadi tema warna desain hunian juga berpengaruh pada warna pagarnya.

5. Perhitungan Anggaran

Makin rumit desain dan ornamen yang dibuat, tentunya anggaran yang dibutuhkan menjadi lebih besar. Karena itu pertimbangkan juga besarnya anggaran yang dibutuhkan saat menentukan desain pagar. Desain sederhana mungkin akan lebih hemat asalkan memang sesuai dengan desain keseluruhan.

Salah satu jasa profesional yang sudah berpengalaman dalam model pagar besi tempa sederhana adalah LAMHAR Pagar Besi Tempa. Anda bisa melihat hasil karya mereka melalui website resminya di lamhar Semuanya akan diproduksi sesuai pesanan, sehingga semua desain menjadi unik.